TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TOKYO-Ikki Jin, akhirnya ditangkap polisi 7 Juli karena telah melakukan lusinan kasus penipuan sejak Juni tahun lalu. Ikki tertangkap saat mengambil uang tunjangan kesejahteraannya di kantor wali kota Suginami-ku Tokyo dengan penampilan laki-laki.
Tentu saja Jin tidak mengakui dia sebagai wanita sesuai foto "Wanted" yang disebarkan polisi di daerah Meguro Tokyo sejak April 2014 lalu.
Penjelasan polisi kepada pers setelah Jin resmi ditahan pihak Kejaksaan 9 Juli 2014, orang ini memang punya kelainan jiwa dan kelainan seks. Badannya wanita, tetapi berlaku sebagai lelaki dan tak mau mengakui sebagai wanita.
Tanggal 27 Februari 2014 dekat stasiun JR Okubo Tokyo, polisi mendapat laporan seorang lelaki telah diberikan minuman yang dicampur obat tidur. Setelah dia tertidur dompetnya dirampok, uangnya 350.000 yen serta barang berharganya diambil Jin. Selain itu Jin juga telah melakukan hal serupa, pura-pura membeli minuman sebentar di konbini (convenient store), mencampur obat bius sebelum minuman diberikan kepada korban, terhadap seorang karyawan perusahaan property berusia 32 tahun. Uangnya juga amblas dicuri Jin tanggal 14 Desember 2013.
Polisi mendapatkan gambar tersangka Jin dari kamera pengintai konbini dan disebarluaskan ke berbagai tempat sebagai tersangka wanita pencurian dengan nama Aiko. Jin juga melakukan hal serupa terhadap lusinan lelaki lain.
Sejak datang ke Tokyo tahun 2007, Jin mengubah dirinya menjadi lelaki. Bahkan payudaranya dioperasi plastik dibuang, di sebuah rumah sakit di Ikebukuro Tokyo, sehingga tidak kelihatan lagi sebagai wanita.
Pada saat bekerja Jin selalu ingin pekerjaan lelaki, berlaku sebagai lelaki, dan ingin main film sebagai lelaki pula. Sempat seorang pembuat film yang akhirnya menjadi teman dekatnya, Gii Fujita (63), membuat film pendek "Daibiki" (Cash On Delivery). Saat ingin dimasukkan sebagai Peserta Festival, film itu ditolak Panitia Festival Film Pendek Tokyo.
Di dalam pencariannya, polisi memiliki foto tersangka Jin sebagai wanita dengan topi putih belang-belang harimau, dan sepatu cokelat. Saat itu dikenal dengan nama Aiko saat masih masuk daftar pencarian Polisi.
Fujita mulai mengenai Jin tahun 2008 di Roppongi Tokyo saat mendatangi sebuah sauna di sana. Jin yang telanjang ketahuan memiliki tubuh wanita, bertengkar dengan pengelola sauna yang meminta ke kamar wanita. Tetapi Jin memaksakan diri ke kamar sauna lelaki.
"Saya lelaki bukan wanita," tekannya keras saat itu disaksikan Fujita yang lalu mulai menengahi dan akhirnya berkenalan.
Saat Fujita menjadi miskin, dia mendatangi Jin dan mengatakan tak punya tempat untuk tidur. Jin memperkenankan tidur di rumahnya dan memperlakukan Fujita sangat baik seperti adiknya sendiri, padahal tahu Fujita sudah tua, 63 tahun.
Bulan April 2009, Fujita kembali ke apartemen Jin yang sewanya 40.000 yen sebulan. Jin bisa membayar uang sewa rumahnya karena bekerja sebagai Hosto (PSK Lelaki yang melayani wanita) di kawasan hiburan malam Kabukicho Shinjuku bagian Timur. Serta juga menjual barang lewat lelang internet.
Fujita tinggal bersama Jin selama enam bulan dan Jin selalu melihat dan menganggap dirinya seorang lelaki menurut Fujita kepada pers.
Tahun 2012, bekerja kantoran berkat bantuan diperkenalkan Fujita kepada temannya.
Hasil pemeriksaan polisi ke tempat tinggal Jin, polisi menemukan DNA yang sama dengan DNA yang ditemukan bersama korban yang melaporkan kepada polisi Februari 2014.
"Jin dapat membaca pikiran orang lain, dia punya kelebihan. Tapi saya sangat menyayangkan ternyata dia berbuat kejahatan dengan kelebihannya itu," papar Fujita lagi.
Anda sedang membaca artikel tentang
Wanita Berpenampilan Laki-laki Ini Tipu Puluhan Pria
Dengan url
http://lampungposting.blogspot.com/2014/07/wanita-berpenampilan-laki-laki-ini-tipu.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Wanita Berpenampilan Laki-laki Ini Tipu Puluhan Pria
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Wanita Berpenampilan Laki-laki Ini Tipu Puluhan Pria
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar