Tersangka Mutilasi Tujuh Orang Sering Asah Parang

Written By Unknown on Kamis, 14 Agustus 2014 | 11.26

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SIAK-Sejumlah warga Desa Pinang Sebatang Barat, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, mengaku dilanda ketakutan dan trauma pascapengungkapan kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh tersangka MD, DD, S dan DP, dengan korban sebanyak tujuh orang yang ditemukan dalam kondisi telah menjadi tengkorak.

Seorang anak perempuan yang tinggal dekat dengan rumah tersangka mengaku sering bermain ke rumah Sofian. Selama itu, ia kerap melihat Sofian mengasah sebuah parang dan membawa parang tersebut.

"Dia setiap pagi mengasah parang dan membawa parang itu saat pergi," kata anak perempuan itu menuturkan.

Pantauan Tribun Pekanbaru (Tribunnews.com Network) di rumah tersangka S atau dikenal Sofian, kondisi rumah terlihat telah terkunci. Tidak terlihat satu pun penghuni di rumah itu. Bahkan rumah saudara Sofian yang bersebelahan dengan rumah ayah tersangka, juga terlihat dalam keadaan kosong.

Sejumlah warga mengaku sejak Sofian dan tersangka lainnya ditengkap, ayah Sofian dan keluarga lainnya telah pergi entah kemana.

Suasana ketakutan dan trauma juga dirasakan oleh sejumlah warga dari tetangga dari tersangka DD (19), wanita muda yang disebut-sebut pernah menjadi istri dari tersangka MD (19), yang juga tinggal di Desa Pinang Sebatang Timur.

Ida mengaku semua warga saat ini dilanda ketakutan dan trauma mendengar kasus pembunuhan dan mutilasi itu.

"Jangankan malam, siang har ipun kita saat ini merasa sangat ketakutan dan trauma dengan kasus pembunuhan dan mutilasi itu," ungkap Ida.

Tidak hanya warga, ibu tersangka DD, atau yang dikenal warga dengan panggilan Dita, juga terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit karena trauma dan syok mendengar anaknya sebagai tersangka dalam kasus mutilasi itu.

"Ibunya saat ini jatuh sakit dan saat ini dirawat di rumah sakit akibat mengalami trauma dan shock mendengar anak perempuannya terlibat aksi pembunuhan dan mutilasi itu," ungkapnya.

Tersangka Dita tinggal bersama ayah dan ibunya di salah satu rumah petak kontrakan di RT 04/RW 04, Jalan Raya Bunut, Desa Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Sebelum kasus itu terungkap, Ida mengaku tidak sedikit pun ada kecurigaannya terhadap Dita, karena wanita 19 tahun itu dikenal sebagai orang yang tertutup, tidak suka bergaul, dan sombong. Tersangka juga dikenal jarang ke luar rumah dan lebih banyak mengurung diri di dalam rumahnya.

"Dita hanya telihat keluar rumah saat menimba air sumur yang terletak di depan rumahnya itu. Dia juga jarang berbicara dengan tetangga lainnya disini, " katanya.

Tetangga tersangka yang berprofesi sebagai penjual kerupuk itu mengaku cukup terkejut mendengar informasi dan pemberitaan bahwa anak tetangganya itu menjadi pelaku pembunuhan dan mutilasi itu.

"Kita tidak menyangka orang tertutup dan banyak mengurung diri di rumah itu adalah pelaku pembunuhan," ungkapnya.

Diceritakannya, tersangka Dita diketahuinya pernah menikah dengan Delvi atau tersangka yang diduga merupakan inisial MD. Dita dan Delvi menjadi pasangan suami istri selama kurang lebih satu tahun lamanya.

"Setelah Delvi dan Dita bercerai, mereka lebih banyak mengurung diri di rumah itu," ungkapnya.

Ida berharap kasus tersebut bisa secepatnya dapat diungkap oleh Polisi, dan tersangka segera dihukum dengan seberat-beratnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Tersangka Mutilasi Tujuh Orang Sering Asah Parang

Dengan url

http://lampungposting.blogspot.com/2014/08/tersangka-mutilasi-tujuh-orang-sering.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tersangka Mutilasi Tujuh Orang Sering Asah Parang

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tersangka Mutilasi Tujuh Orang Sering Asah Parang

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger