Pecel Pincuk Mbah Karto Oki Pakai Bumbu dari Nganjuk

Written By Unknown on Senin, 14 Januari 2013 | 11.26

Tribun Lampung - Senin, 14 Januari 2013 11:02 WIB

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berawal dari kegemarannya memakan makanan khas Jawa, Rizki Agung Fans Dicky akhirnya memutuskan untuk membuka usaha nasi pecel. Dia berfikir saat itu sekitar dua tahun lalu masih sedikit orang yang memiliki usaha serupa.

Oki Mbah Karto, sapaan akrab pria ini mengatakan, yang membedakan pecel miliknya dengan yang lain ialah dalam penggunaan bumbu jadi, karena didatangkan langsung dari Nganjuk, sehingga cita rasa asli dari pecel ini masih sangat terasa.

"Awalnya karena saya suka sekali makan, dan waktu itu saya kangen dengan nasi pecel daerah asal saya itu, di sini sebenarnya ada beberapa usaha pecel tapi gak sesuai dengan lidah. Waktu itu saya pesan dengan saudara yang di Jawa, akhirnya jadi timbul ide untuk menjual," ungkap Owner Pecel Pincuk Mbah Karto Oki kepada Tribun Lampung, Minggu (13/1/2013).

Dua varian pecel disajikan di tiga lapak penjualan miliknya yaitu pecel nasi dan pecel lontong. Pecel yang dijual dengan harga Rp 7 ribu per porsi tersebut berisi sayur bayam, daun singkong, daun pepaya, toge, kacang panjang, kemangi, serta dilengkapi dengan tambahan peyek dan kerupuk gendar.

Oki menuturkan, awalnya tidak mudah untuk mengeducated pelanggan untuk makan pecel pada malam hari, karena orang cenderung memakan makanan ini pada pagi atau siang hari. Pasalnya Oki membuka usaha pecel pertamanya pada Juli 2011 lalu di depan pasar Tugu, Jalan Hayam Wuruk yang beroperasi pada sore hingga malam hari.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, usaha pecel miliknya ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Lampung. Bahkan saat ini Oki mengatakan dirinya telah memiliki dua gerobak yang beroperasi di dua tempat dan waktu yang berbeda yaitu di Jalan Hayam Wuruk yang dibuka pukul 6 sore hingga 12 malam, serta di Stadion Pahoman yang dibuka pukul 6 pagi hingga 2 siang.

"Setiap hari minggu juga saya jual pecel di PKOR Sumpah Pemuda Way Halim. Kalo jualan hari minggu ini biasanya saya buka jam setengah 6 pagi, dan jam 8 pagi juga biasanya sudah habis," kata Oki.

Dia menuturkan, dari ketiga tempat usahanya tersebut, dalam satu bulan dirinya dapat memperoleh omset hingga Rp 50 juta dengan menjual 100 hingga 150 porsi pecel untuk hari biasa dan sekitar 400 porsi pecel pada hari libur.(ira)

Akses lampung.tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat lampung.tribunnews.com/m


Anda sedang membaca artikel tentang

Pecel Pincuk Mbah Karto Oki Pakai Bumbu dari Nganjuk

Dengan url

http://lampungposting.blogspot.com/2013/01/pecel-pincuk-mbah-karto-oki-pakai-bumbu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pecel Pincuk Mbah Karto Oki Pakai Bumbu dari Nganjuk

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pecel Pincuk Mbah Karto Oki Pakai Bumbu dari Nganjuk

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger