Tribun Lampung - Sabtu, 22 Desember 2012 10:40 WIB
John Freeman menyerahkan catatan protes resmi, "sangat menolak" klaim Inggris atas sebidang tanah yang dikenal sebagai British Antartic Territory.
Daerah bagian selatan dinamai Ratu Elizabeth Land oleh Menteri Luar Negeri William Den Haag pada Selasa (18/12/2012).
Catatan mengklaim wilayah itu adalah bagian dari sektor Antartika Argentina. Ini menyatakan bahwa pemerintah Argentina "tegas menolak" hak Inggris untuk mengubah nama daerah.
Sebelum Klaim
Ratu Elizabeth Land - dengan luas 169.000 mil persegi hampir dua kali ukuran Inggris - yang sebelumnya tidak bernama, menurut Kantor Luar Negeri Inggris.
Inggris mengungkapkan bahwa mereka adalah yang pertama kali mengkalim British Antartic Territory pada tahun 1908. Namun, baik Argentina dan Chile bersikeras mereka memiliki klaim sebelumnya di daerah tersebut.
Tim Survey Antartika Inggris memiliki tiga peneliti ilmiah yang berbasis di wilayah itu dan Angkatan Laut Royal kapal Ketahanan HMS yang berpatroli di daerah tersebut dalam beberapa tahun.
Tahun 1959 Perjanjian Antartika antara 12 negara termasuk Inggris dan Argentina, melarang pembentukan klaim teritorial baru di Antartika, tetapi menyatakan bahwa perjanjian itu tidak mengabaikan klaim yang ada.
Antartika Timur adalah rumah bagi Putri Elizabeth Land, dinamai Ratu sebelum ia naik takhta, dan pada tahun 2006 sebuah pegunungan yang tidak disebutkan namanya di semenanjung Antartika dinamai Princess Royal Range untuk penghargaan kepada putri Ratu. (BBC/Noval Andriansyah)
Akses lampung.tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat lampung.tribunnews.com/m
Anda sedang membaca artikel tentang
Buenos Aires Protes Pemberian Nama British Antartic Territory
Dengan url
http://lampungposting.blogspot.com/2012/12/buenos-aires-protes-pemberian-nama.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Buenos Aires Protes Pemberian Nama British Antartic Territory
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Buenos Aires Protes Pemberian Nama British Antartic Territory
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar