TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Penyusup di ruang roda pesawat terbang secara mengejutkan bisa bertahan hidup. Kasus teranyar adalah Mario Stevan Ambarita yang menyusup ke pesawat Garuda Indonesia. Mengapa Mario bisa selamat?
Pengamat penerbangan Gerry Sujatman mengatakan, suhu di dalam ruang roda pesawat terbang sangat rendah, bisa mencapai minus 40 derajat Celsius. Namun, justru faktor inilah yang bisa membuat para penyusup bisa bertahan hidup selama penerbangan.
"Temperatur dingin itu membuat badan tidak terlalu butuh oksigen banyak. Istilahnya, manusia itu 'dibekukan' di dalam sana, makanya bisa terus hidup," kata Gerry saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Rabu (8/4).
Gerry mengatakan sistem saraf besar pada tubuh manusia lebih bisa bertahan dalam suhu rendah seperti itu. Adapun soal dampaknya pada kondisi otak itu adalah perkara lain. Yang jelas, secara biologis manusia bisa lebih bertahan pada suhu rendah.
"Coba bayangkan, Anda berada di ruangan yang sangat sempit dan tak bisa bergerak, ditambah temperaturnya normal? Langsung tewas pasti," kata Gerry. Dia mengibaratkan penyusupan di ruang roda bagaikan manusia dipaksa masuk ke dalam koper, sesak.
Meski begitu, daya tahan manusia tetap ditentukan pada lamanya penerbangan. Jika jaraknya tidak terlalu jauh, Gerry menganggap orang itu berarti sangat beruntung karena bisa bertahan, khususnya jarak Mario yang 'hanya' dari Pekanbaru-Jakarta.
"Suhu rendah itu ibaratnya memperlama kematian saja," ujar dia.
Anda sedang membaca artikel tentang
Suhu Rendah di Ruang Roda Pesawat yang Menyelamatkan Nyawa Mario
Dengan url
https://lampungposting.blogspot.com/2015/04/suhu-rendah-di-ruang-roda-pesawat-yang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Suhu Rendah di Ruang Roda Pesawat yang Menyelamatkan Nyawa Mario
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Suhu Rendah di Ruang Roda Pesawat yang Menyelamatkan Nyawa Mario
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar