Laporan Wartawan Tribun Lampung Romi Rinando
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG-Didid Abadi (50), warga Jalan Agus Salim, Gang Senen, Tanjungkarang Pusat, hanya bisa terbaring lemah tak berdaya di ruang perawatan penyakit dalam pria Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek.
Bapak tiga anak yang sehari-hari mencari nafkah sebagai tukang ojek di kawasan Kaliawi ini kadang mengerang kesakitan, akibat penyakit tumor yang berada di perutnya, dan sudah satu tahun ini dialaminya.
"Beginilah kondisi saya," ujar Didit di ruang Murai, tempat perawatan penyakit dalam bagi pasien kelas III di RSUAM, Senin (19/5/2015).
Kondisi suami dari Maryam (41) ini terlihat sangat memprihatinkan. Tubuhnya sangat kurus dan ringkih, bagian perutnya juga semakin hari semakin membesar, yang membuatnya setiap hari terpaksa tidur telentang.
"Penyakitnya sudah ketahuan pas bulan puasa tahun lalu, tapi perutnya masih belum besar. Tapi lama-lama kondisi bapak makin lemes, dan badannya makin kurus tapi perutnya yang terus besar, makanya kami bawa ke rumah sakit," kata Maryam.
Menurut Maryam, sang suami sudah satu pekan lebih dirawat di ruang Murai RSUAM, dengan menggunakan kartu BPJS. Namun hingga kini belum ada keputusan pihak RSUAM mengenai tindakan apa yang harus dilakukan bagi suaminya.
"Kami sudah semingggu lebih di sini, kasihan bapak. Katanya sih mau dioperasi di Jakarta, karena di di sini nggak bisa. Untuk beli obat aja saya susah. Apalagi kalau denger mau dioperasi di Jakarta, dari mana kami biaya," ungkap Maryam dengan mata berkaca-kaca.
Anda sedang membaca artikel tentang
Didit Penderita Tumor Butuh Bantuan
Dengan url
https://lampungposting.blogspot.com/2014/05/didit-penderita-tumor-butuh-bantuan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Didit Penderita Tumor Butuh Bantuan
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Didit Penderita Tumor Butuh Bantuan
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar