Tribun Lampung - Minggu, 13 Januari 2013 10:44 WIB
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Menjamurnya tempat kuliner yang menyediakan penganan berbahan baku bebek, membuktikan bahwa kecintaan masyarakat pada menu satu ini cukup tinggi. Kekhasan citarasa dan aroma yang berpadu di dalamnya, menjadikannya sebagai idola baru di tengah meningkatnya tren kuliner tradisional belakangan ini.
Demikian halnya, kehadiran Bebek Bakar Mantap yang disajikan Warung Gunung sebagai salah satu menu favorit tempat ini. Ciri khas menu ini terletak pada cita rasa gurih manis, dan daging bebeknya yang empuk. Membuatnya spesial dan berbeda dengan umumnya, bebek ini tanpa meninggalkan bau amis, apek atau lemak pada penyajiannya.
"Dalam hal pengolahan, kami sengaja menggunakan teknik dan bahan khusus. Di antaranya, jenis daging itik petelur super, mentega, kacang mede, serta 10 jenis rempah. Sebelumnya bebek diolah fresto, dan dilanjutkan dengan proses pemanggangan. Untuk besaran daging, tergantung pada pilihan dada atau paha bebek," ungkap Ibrahim.
Ibrahim mengungkapkan, keunikan pada kuliner ini adalah penggunaan kacang mede dan mentega pada pengolahannya. Alasannya selain karena rasa gurihnya yang khas, aroma wangi yang dihasilkan oleh jenis kacang ini lebih bercitarasa. Selain itu tentunya, tampilan warna coklat kehitaman membuat mata tertarik untuk segera mencicipinya.
Sedangkan untuk padu padannya, lanjut Ibrahim, penganan ini sangat cocok bila dikonsumsi bersama dengan nasi hangat, cah kangkung dan aneka seafood pilihan yang ditampilkan dalam menu Warung Gunung.(ferika)
Akses lampung.tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat lampung.tribunnews.com/m
Anda sedang membaca artikel tentang
Mantapnya Citarasa Bebek Bakar Warung Gunung
Dengan url
https://lampungposting.blogspot.com/2013/01/mantapnya-citarasa-bebek-bakar-warung.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mantapnya Citarasa Bebek Bakar Warung Gunung
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Mantapnya Citarasa Bebek Bakar Warung Gunung
sebagai sumbernya
1 komentar:
aduw, apa aja kalo dibakar rasanya emang ga nguati
Posting Komentar