Sandang Status Janda? Bagaimana Berperilaku Semestinya

Written By Unknown on Jumat, 12 Desember 2014 | 11.26

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-Janda atau "Jendes" istilah keren dan gaulnya sekarang ini memang sama sekali tidak mengubah persepsi sebagian masyarakat ketika seorang wanita menyandang status tersebut. Anda akan selamat sentosa dari pikiran negatif yang kerap muncul jika dikarenakan memang takdir berkata Anda harus ditinggal suami lebih dulu. Nah, bagaimana dengan yang lainnya?

Ya, perempuan mana yang mau disebut janda, toh semua orang seharusnya menjalani pernikahan sekali seumur hidup. Tapi, berbagai faktor pemicu mau tidak mau meyakini perpisahan atau perceraian sebagai jalan terbaik.

Adat ketimuran serta norma budaya yang masih sangat kental sekarang ini membuat sebagian perempuan takut atau khawatir mengalaminya. Padahal, menambahkan label janda di belakang Anda belum tentu mengartikan diri Anda sebagai perempuan berkonotasi negatif atau buruk.

Psikolog, Ayoe Sutomo menjelaskan perihal fenomena sosial yang kerap mengiringi status janda yang disandang oleh seorang perempuan.

"Label yang burul tidak akan berarti pada perempuan yang mampu membuktikan bahwa label tersebut adalah hanya sebuah stereotip yang tidak berlaku untuk semua orang. Jadi untuk mengatasinya dengan menjaga sikap dan perilaku untuk senantiasa bersikap baik guna membuktikannya" saran Ayoe.

Ayoe yang banyak didaulat memberikan konseling pada banyak remaja putri dan perempuan berkeluarga tersebut mengakui bahwa besar memang tantangan menyandang status janda, namun jika bisa konsisten bersikap baik yang lingkungan sekitar juga mengetahui maka label tersebut lambat laun berubah menjadi respect dari sekeliling.

Chindy Dyah Putri (31) yang sekarang berstatus janda juga mengeluh sering mendapat komentar miring serta anggapan negatif dari sekitarnya. Hal ini juga dialaminya di kantor yang mayoritas terdiri dari ibu-ibu.

"Perceraian sama dengan suami memang karena masalah pribadi terkait keuangan serta prinsip hidup. Capeknya diluaran hanya bisa menilai tapi tidak tahu pasti apa yang saya rasakan selama 6 tahun pernikahan" ceritanya kepada TabloidNova.com.

Mila Budianti, M.Ps, Psikolog muda lulusan Universitas Atma Jaya berbagi cara seputar bagaimana berperilaku semestinya ketika menyandang status janda agar bisa meminimalisasi tanggapan miring yang sering menempel pada status janda.

"Tak perlu menceritakan secara detail soal alasan Anda bercerai dengan banyak orang atau orang baru. Kesalahan paling fatal demi mengubah pikiran negatif adalah mengumbar semuanya. Biarkan mereka menilai secara objektif dan tunjukkan bahwa itu memang sudah terjadi dan Anda sedang menata hidup baru" ujar Mila.

Penerimaan sosial di Indonesia menurut Mila memang masih sulit dilakukan, tapi dengan bersikap jujur dan apa adanya justru membuat momen penerimaan sosial tersebut semakin cepat. Kekhawatiran yang berlebihan juga tak perlu dialami bagi perempuan yang sedang menjalin hubungan baru dengan pria lain karena kondisi tersebut wajar saja jika sudah resmi bercerai.

"Kan Anda sudah dinyatakan resmi berpisah sah menurut hukum dan agama, Anda pun berhak mengenal pria lain. Tapi beri jeda waktu bagi lingkungan sekitarnya, jangan terlalu menyolok di depan umum, dan penting sekali adalah introspeksi diri untuk hubungan pernikahan yang kandas sebelumnya" tutup Mila.


Anda sedang membaca artikel tentang

Sandang Status Janda? Bagaimana Berperilaku Semestinya

Dengan url

http://lampungposting.blogspot.com/2014/12/sandang-status-janda-bagaimana.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sandang Status Janda? Bagaimana Berperilaku Semestinya

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sandang Status Janda? Bagaimana Berperilaku Semestinya

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger