TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JERMAN - Ribuan warga Jerman berkabung atas kematian seorang mahasiswi, Tugce Albayrak, yang meninggal dunia setelah diserang preman yang melecehkan dua gadis remaja di Kota Offenbach pada 15 November 2014. Tugce menghembuskan napas terakhir tepat di hari ulang tahunnya ke-23 pada akhir November setelah koma hampir dua pekan.
Dilansir dari BBC, Rabu (3/12), kematian Tugce disambut duka mendalam, bahkan lebih dari 100.000 orang telah menandatangani petisi online sebagai penghargaan bagi Tugce. Warga Jerman pun menggelar upacara renungan dengan menyalakan lilin untuk menghormati Tugce, yang kematiannya memicu perbincangan nasional tentang tindakan keberanian.
Tugce diserang oleh seorang remaja warga Serbia berusia 18 tahun setelah menyelamatkan dua gadis dari aksi pelecehan seksual oleh sekelompok pemuda di toilet McDonald pada 15 November lalu. Usai aksi heroiknya, ia mendapatkan serangan di parkiran mobil. Beberapa laporan menyebutkan ia dipukul di bagian kepala dengan batu atau tongkat, sementara versi lain menyatakan dia dipukul lalu kepalanya dibenturkan ke trotoar.
Tugce menderita cedera kepala serius dan dalam keadaan koma, hingga dokter mengatakan kepada keluarganya bahwa otak Tugcesudah tak berfungsi dan pihak keluarga memutuskan mencabut alat penopang hidupnya. Dia meninggal tepat pada hari ulang tahun ke-23. Sang pelaku penyerangan kini telah ditahan oleh kepolisian setempat.
Anda sedang membaca artikel tentang
Jerman Berduka, Gadis Pembela Pelecehan Perempuan Akhirnya Berpulang
Dengan url
http://lampungposting.blogspot.com/2014/12/jerman-berduka-gadis-pembela-pelecehan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Jerman Berduka, Gadis Pembela Pelecehan Perempuan Akhirnya Berpulang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Jerman Berduka, Gadis Pembela Pelecehan Perempuan Akhirnya Berpulang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar