Tulis Besar-besar, Saya Bangga Dicap PKI!

Written By Unknown on Rabu, 01 Oktober 2014 | 11.26

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - 48 tahun sudah berlalu. Namun, cerita kelam masih terus diingat oleh Effendi Saleh (75) tahun. Peristiwa kelam itu disebut Gerakan 30 September.

"Saya bangga dicap PKI sampai sekarang. Tulis itu besar-besar," kata Saleh yang ditemui di press room DPR, Senin (30/9/2013).

Saleh adalah satu dari sekian korban rezim Orde Baru. Ia mengaku masih ingat betul saat dirinya masuk organisasi buruh di perusahaannya, Serbuni (Serikat Buruh Unilver), yang membuatnya menjadi tahanan politik karena dicap sebagai orang PKI.

Saat itu, cerita Saleh, seluruh buruh diwajibkan mengikuti organisasi buruh. Agar, katanya, jika ada masalah bisa disuarakan.

"Hasil kebijakan pemerintah, setiap buruh masuk organisasi. Setiap buruh, kalau melakukan tuntutan, mendapatkan bantuan," tutur Saleh.

"Saya anggota serikat buruh, tiba-tiba dicap PKI. Saya sama sekali tak tahu hubungannya organisasi itu dengan PKI," imbuh Saleh.

Tiba-tiba, pada 1965 ia terkena imbas dicap PKI. Ia tak memungkiri pernah ikut latihan militer, dalam rangka pelatihan bela negara. Saat itu, sedang ramainya gerakan ganyang Malaysia.

"Saya pernah ikut latihan militer, ketika itu sedang maraknya ganyang Malaysia. Saya ikut latihan juga bersama kodim. Tapi, tiba-tiba saat screening perusahaan, oleh kodim dicap anggota serikat buruh yang menasionalisasi. Kemudian, dicap PKI," ungkapnya.

Meski begitu, hingga 1967, Saleh masih menerima setengah gaji, meski tidak penuh. Peristiwa saat ditangkap, menjadi ingatan pribadi Saleh yang tak pernah ia lupakan. Ia sedang asyik tidur-tiduran di sebuah kebun di bilangan Cipete. Sebuah kebun milik temannya.

Saya ditangkap saat tidur di sebuah kebun di Cipete. Tiba-tiba digerebek. Engggak tahunya dianggap PKI," aku pria paruh baya yang kini tinggal di Sukabumi, Jawa Barat.

Saleh kemudian ditangkap dan dipindah-pindah saat diperiksa. Tim Operasi Kalong, Saleh mengingat, adalah tim penangkapan yang sangat kejam.

"Oleh Tim Operasi Kalong, disiksa. Saya dipaksa untuk mau mengaku sebagai PKI," kenang Saleh.

Peristiwa yang sampai saat ini ia masih ingat. Akibat di penjara lantaran dituduh sebagai PKI, ia terlambat menikah, yakni di usia 45 tahun.

"Sekarang saya bangga dicap PKI. Karena apa? Lihat sekarang, intervensi asing begitu mudah masuk, di mana-mana," cetus Saleh yang masih terlihat bugar. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Tulis Besar-besar, Saya Bangga Dicap PKI!

Dengan url

http://lampungposting.blogspot.com/2014/10/tulis-besar-besar-saya-bangga-dicap-pki.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tulis Besar-besar, Saya Bangga Dicap PKI!

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tulis Besar-besar, Saya Bangga Dicap PKI!

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger