Dulu Menggilai Hermes Rp 200 Juta, Kini Kepincut Kain Ulap Doyo

Written By Unknown on Minggu, 21 September 2014 | 11.26

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KUTAI KERTANEGARA - Sama seperti perempuan sosialita pada umumnya, dulu Rita Widyasari yang kini menjadi bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, juga menggemari tas-tas mahal bermerek.

Koleksi Luis Vuitton asli dari luar negeri memenuhi lemarinya. Tidak ketinggalan Hermes, Prada, dan sederet merek lainnya juga menjadi koleksi Rita.

"Bapak saya paling tahu, apa koleksi kesukaan saya. Terakhir, bapak saya belikan Hermes dari Itali seharga 200 juta rupiah," sebutnya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Namun, lanjut dia, seiring waktu berjalan, ketertarikan pada barang-barang bermerek itu luntur. Saat menjadi bupati Kukar, Rita mengenal kerajinan ulap doyo, yakni akar pohon khas Kutai yang bisa dijadikan sarung tenun, baju dan lainnya.

"Saya langsung jatuh cinta sama ulap doyo. Ibu-ibu perajin kain itu saya berdayakan. Ayo bikin sarung dan baju dari ulap doyo. Tidak hanya itu, lama-lama saya berpikir membuat kerajinan lain seperti tas, dompet dan asessoris lain dari bahan ulap doyo. Tuh, kalau mau lihat ada di Rita Centre Kerajinan Tangan," kata dia sembari memamerkan koleksi tas ulap doyo miliknya.

Tidak hanya ulap doyo, Kukar ternyata juga dikenal dengan "kabupaten rocker". Sudah tiga tahun terakhir, Kukar mendatangkan band-band rock legendaris dari luar negeri. Yakni Sepultura tahun 2012, Halloween 2013 dan Testament 2014. Tidak terkecuali band tanah air seperti Power Metal, God Bless dan lainnya. Semua masyarakat menonton gratis, tidak terkecuali masyarakat Samarinda dan Balikpapan juga ikut memadati Stadion Aji Imbut Kukar, tiap band-band itu datang.

"Rencana tahun depan ada lagi, tapi masih belum dipastikan siapa yang datang. Pokoknya Kukar Rockin Fest," ujarnya.

Selain gemar mengoleksi tas mewah, Rita juga selalu memperhatikan perawatan tubuh sehingga perempuan berusia 41 tahun ini selalu tampil cantik dan menawan. Namun demikian, kata cantik yang sering ditujukan padanya, bagi Rita, sedikit terlalu berlebihan. Sama seperti setiap perempuan, pasti berusaha tampil maksimal. Terutama wajah, sesibuk apapun tugas negara, wajah tidak boleh kusam dan harus dirawat.

"Saya suka dunia kecantikan, saya ini punya salon pribadi. Dulu saya kursus kecantikan sampai ke Singapore dan Shanghai, saya juga belajar di make up Forever yang di Jakarta. Pokoknya cita-cita saya punya salon kecantikan profesional. Jadi saya ini punya keahlian merias sendiri, sayangnya saya enggak punya waktu berdandan lama, jadi tampil apa adanya," ungkapnya tertawa.


Anda sedang membaca artikel tentang

Dulu Menggilai Hermes Rp 200 Juta, Kini Kepincut Kain Ulap Doyo

Dengan url

http://lampungposting.blogspot.com/2014/09/dulu-menggilai-hermes-rp-200-juta-kini.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Dulu Menggilai Hermes Rp 200 Juta, Kini Kepincut Kain Ulap Doyo

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Dulu Menggilai Hermes Rp 200 Juta, Kini Kepincut Kain Ulap Doyo

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger