Sambil Tenteng Cairan Infus, Penderita Kanker Serviks Akhirnya Bisa Nyoblos

Written By Unknown on Kamis, 10 Juli 2014 | 11.26

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Rodifah (40) tertatih-tatih menuju tempat pemungutan suara (TPS) dadakan di IRNA Obgin RSUD Dr Soetomo, Rabu (9/7/2014). Sambil menenteng kantong cairan infus yang terhubung di tangan kanannya, penderita kanker serviks ini ingin memberikan hak pilihnya pada Pilpres 2014.

Saat tiba di TPS pukul 12.35 WIB, ratusan pemilih lainnya juga sedang mengantre. Namun, pihak PPK Gubeng yang menjadi petugas TPS dadakan ini mendahulukan Rodifah untuk mencoblos.

Warga Surabaya ini hanya menyerahkan KTP-nya saja. Tanpa administrasi yang berbelit, perempuan berjilbab ini langsung mendapatkan surat suaranya dan langsung menuju bilik.

Tak sampai dua menit, Rodifah keluar dari bilik suara dan memasukan surat suara yang telah dicoblosnya ke kotak suara.

Kepada Surya online, Rodifah mengaku senang didahulukan untuk mencoblos calon presiden (capres) pilihannya.

"Yang penting sudah bisa coblosan. Saya langsung balik lagi ke kamar perawatan," kata Rodifah yang sudah enam bulan dirawat di RS terbesar di wilayah timur Indonesia ini.

Rodifah adalah satu di antara ratusan pemilih yang mencoblos di TPS dadakan RSUD Dr Soetomo. Para pemilih ini terdiri dari pasien, keluarga pasien, dan karyawan RS yang bertugas.

Ada lima TPS dadakan di RSUD Dr Soetomo. Kelima TPS ini ditempatkan di IRNA Obgin, IRNA Medik, Graha Amerta, Ruang Palem, dan IRD. TPS di RS ini merupakan bantuan dari TPS Dharmawangsa dan TPS Karang Menjangan.

Kendati demikian, surat suara yang dibawa petugas PPK Gubeng sangat minim. Lima TPS yang ada maksimal hanya membawa 100 surat suara.

Kontan saja, banyak calon pemilih yang kecele karena surat suara habis. Nike Evita misalnya. Terpaksa golput karena kehabisan surat suara. Padahal, warga Pasuruan yang sedang menunggui ayahnya yang sakit ini sudah mengantre sejak pukul 11.30 WIB.

"Kecewa sekali tidak bisa memilih. Seharusnya, KPU sediakan surat suara yang banyak karena ada ribuan orang di sini," tandas Nike.

PPK Gubeng, Danang Dwi Prasetyawan, menuturkan surat suara yang dibawa ke TPS RSUD Dr Soetomo merupakan sisa dari TPS-TPS di Dharmawangsa dan Karang Menjangan.

Berdasarkan aturan KPU, RS tidak memiliki daftar pemilih tetap (DPT) sehingga tidak dibuatkan TPS khusus melainkan hanya TPS dadakan. Surat suara di TPS dadakan merupakan sisa dari TPS induk.

"Karena itu kami hanya membawa sisa yang ada. Bahkan TPS di IRD hanya membawa 20 surat suara saja," ujar Danang.

Di TPS IRD ini sempat terjadi perdebatan antara relawan Laskar Jokowi, karena menilai KPU tidak mengakomodir suara para pasien dengan hanya membawa 20 surat suara.

Relawan yang enggan disebut namanya ini pun memprotes syarat petugas PPK yang meminta form A5 bagi pasien yang ingin mencoblos di TPS IRD ini.

Danang yang menghadapi relawan laskar jokowi ini hanya memberikan keterangan kalau surat suara yang ada merupakan sisa dari TPS induk.

Terpisah, Direktur RSUD Dr Soetomo, dr Dodo Anondo MPH, menambahkan pihaknya mengirimkan surat ke KPU Surabaya untuk mengirimkan TPS agar para pasien bisa berpartisipasi memilih capres.

"Kami hanya memfasilitasi tempat saja. Untuk urusan tata cara pemilihan, bukan kewenangan kami. Meski tidak semua pasien ter-cover, jumlah ini lebih banyak ketimbang Pileg lalu yang hanya satu orang saja," imbuh Dodo.


Anda sedang membaca artikel tentang

Sambil Tenteng Cairan Infus, Penderita Kanker Serviks Akhirnya Bisa Nyoblos

Dengan url

http://lampungposting.blogspot.com/2014/07/sambil-tenteng-cairan-infus-penderita.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sambil Tenteng Cairan Infus, Penderita Kanker Serviks Akhirnya Bisa Nyoblos

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sambil Tenteng Cairan Infus, Penderita Kanker Serviks Akhirnya Bisa Nyoblos

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger