TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres), Jusuf Kalla, mengakui dirinya bukan politisi yang baik. Wakil Presiden RI 2004 - 2009 sekaligus mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengatakan selama ini ia diusung untuk maju karena kapasitasnya sebagai seorang profesional.
Pengusaha berdarah Bugis itu menyebutkan ia diangkat sebagai Menteri Perdagangan pada 1999 lalu oleh Presiden RI Abrurrahman Wahid (Gus Dur), karena ia adalah pengusaha yang paham ekonomi, dan mewakili masyarakat bagian Timur Indonesia. JK tidak yakin karirnya di Politik yang membuat ia sukses dipilih.
Namun demikian JK hanya enam bulan menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Gus Dur kemudian mencopot JK bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Laksamana Sukardi.
Pada tahun 2001 Gus Dur dilengserkan dan digantikan oleh Ketua Umum DPP. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri. Mega kemudian menunjuk JK sebagai Menkokesra.
"Waktu (ditunjuk sebagai) Menkokesra saya lagi joging, tapi (sebelumnya saya) sudah dikabari, jadi telepon di kantong," katanya.
Dengan mengaku yakin ia dipilih bukan karena kapasitasnya di Partai Golkar, akan tetapi karena kualitas pribadinya.
"Nah saya ini ternyata bukan politisi yang baik, saya ini profesional," ujarnya.
Pada tahun 2009 ia pun didapuk sebagai Ketua Umum DPP. Partai Golkar, dan memutuskan maju dalam pemilu presiden dengan didampingi Wiranto dari Partai Hanura. Namun pada pemilu itu JK kalah.
Kini ia ditunjuk PDIP mendampingi Jokowi, sedangkan Partai Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Kata JK kali ini ia dipilih karena kapasitasnya sebagai seorang profesional.
"Mudah-mudahan tahun ini saya menang," tandasnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
JK Jujur Mengakui Bukan Politisi yang Baik
Dengan url
http://lampungposting.blogspot.com/2014/05/jk-jujur-mengakui-bukan-politisi-yang.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
JK Jujur Mengakui Bukan Politisi yang Baik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
JK Jujur Mengakui Bukan Politisi yang Baik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar