Jokowi Tinggalkan 'Bom Waktu' untuk Ahok

Written By Unknown on Jumat, 28 Maret 2014 | 11.26

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Direktur Eksekutif The Cyrus Network Hasan Nasbi Batupahat menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju bersaing sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Menurut Hasan, Jokowi hanya bisa "satu paket" bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam memimpin sebuah pemerintahan.
 
"Jokowi maju jadi presiden seperti meninggalkan "bom waktu" buat Ahok (Basuki). Dia (Jokowi) ngomong, 'Ahok, gue maju jadi presiden, tenang saja nanti lo gue back up dari istana' Seharusnya tidak seperti itu," kata Hasan, di Eatology Jakarta, Kamis (27/3/2014).
 
Sebagai pelopor gerakan pendukung pasangan Jokowi-Basuki di Pilkada 2012, ia menyesalkan keputusan Jokowi maju dalam Pilpres 2014. Sebab, tagline Jakarta Baru sudah melekat dengan Jokowi-Basuki. Sehingga, ia meyakini tagline Indonesia Hebat maupun lainnya belum dapat mengungguli Jakarta Baru yang dibawa Jokowi-Basuki.

Baru hampir dua tahun, masyarakat Jakarta merasakan perubahan oleh Jakarta Baru, salah satu pemimpin mereka diusung oleh partai politik maju menjadi presiden. Jika Jokowi benar-benar meninggalkan Jakarta, maka fungsi legitimasi Jakarta terancam. Sebab, peran legitimasi pemerintahan Jakarta Baru dikuasai oleh Jokowi. Sedangkan Basuki berperan sebagai eksekutor dan membereskan birokrasi.

Jika Jokowi berpindah ke "Medan Merdeka Utara", satu hal yang menjadi pertanyaaan adalah apakah pegawai negeri sipil (PNS) mau menuruti instruksi Basuki yang menjabat sebagai Gubernur DKI?

"Jakarta Baru terancam kehilangan legitimasi, sementara Indonesia Hebat tidak memilik eksekutor sekuat Ahok, maka tagline PDI-P itu terancam tidak akan terealisasi," kata Hasan.
 
Ia juga tidak menerima alasan Jokowi maju capres, demi mempermudah hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang selama ini terhambat. Seperti contohnya normalisasi 13 sungai besar di Jakarta. Program itu, kata dia, jangan dijadikan tolak ukur untuk maju sebagai calon presiden. Sebab, di Kalimantan dikelilingi oleh sungai yang lebih banyak lagi, mencapai 30 sungai. Maka seharusnya seluruh gubernur di Indonesia bisa bersama-sama mengajukan diri sebagai calon presiden dengan alasan yang serupa.

Adapun solusi yang ditawarkan adalah dengan turut mendorong Basuki maju ke ranah politik nasional, yang lebih tinggi dari pemerintah daerah. Apabila keduanya (Jokowi-Basuki) sama-sama meninggalkan Jakarta, maka Pilkada DKI 2015 pun berpeluang terselenggara kembali. Hasan tak mempermasalahkan hal tersebut. Langkah ini, dinilainya lebih efektif, agar Jakarta tidak lagi ditinggalkan kepala daerah di tengah jalan. Sebab, pemilihan presiden baru akan berlangsung tahun 2019 mendatang.

"Daripada bertaruh, mending mulai Pilkada 2015, dan Jakarta Baru dipimpin pemimpin baru. Upaya ini jadi win-win solution," kata Hasan.


Anda sedang membaca artikel tentang

Jokowi Tinggalkan 'Bom Waktu' untuk Ahok

Dengan url

http://lampungposting.blogspot.com/2014/03/jokowi-tinggalkan-bom-waktu-untuk-ahok.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jokowi Tinggalkan 'Bom Waktu' untuk Ahok

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jokowi Tinggalkan 'Bom Waktu' untuk Ahok

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger