Petani Lampung Pilih Tanam Jagung Ketimbang Kedelai

Written By Unknown on Minggu, 15 September 2013 | 11.27

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Para petani di Lampung enggan membudidayakan tanaman kedelai. Hasil panen kedelai dinilai tidak menguntungkan karena harganya yang kalah bersaing dengan kedelai impor.

Hasil panen kedelai lokal juga dinilai kurang menguntungkan dibanding jenis budidaya tanaman lain seperti jagung, atau tanaman komoditas perkebunan semisal kelapa sawit, karet, dan kakao.

Menurut Sucipto, untuk lahan satu hektare tanaman kedelai rata-rata menghasilkan panen sebanyak 1 ton. Sedangkan untuk jagung, hasilnya bisa mencapai 5 ton. Meskipun harga jagung lebih rendah dibanding kedelai, tapi bercocok tanam jagung lebih mudah dan keuntungannya bisa lebih besar.

Dengan harga jagung pipilan kering saat ini yang mencapai Rp 2.000-Rp 2.500 per kilogram, kata Sucipto, maka petani bisa mendapatkan Rp 10 juta-Rp 15 juta sekali tanam. Sedangkan untuk kedelai, meskipun harganya bisa mencapai Rp 8 ribu per kilogram, tapi hasilnya kurang sebanding dengan tingkat kesulitan pemeliharaannya.
 
"Produktivitas kedelai juga hanya menghasilkan sekitar 1 ton per hektare. Dengan harga jual Rp 8 ribu, hasilnya hanya Rp 8 juta sekali panen. Kalau dibandingkan dengan jagung, hasilnya hanya setengahnya saja. Jagung bisa Rp 15 juta," kata petani asal Lampung Tengah yang membudidayakan kedelai pada era 1980-1990an.

Widodo, petani lainnya, menambahkan, harga kedelai lokal juga kalah bersaing dengan kedelai impor. Apalagi, produsen tahu dan tempe lebih menyukai kedelai impor yang bijinya lebih besar dibanding kedelai lokal.

"Sekitar 5-10 tahun lalu, saat kedelai lokal laku Rp 4.500 per kg, harga kedelai impor hanya dijual Rp 4 ribu di pasaran. Kalau kita mau ikut harga yang impor, petani pasti rugi. Tapi kalau harganya lebih mahal, produsen tahu-tempe jelas memilih beli yang kedelai impor. Itulah kenapa banyak petani tidak mau lagi menanam kedelai. Kami lebih suka tanam jagung atau singkong," kata Widodo.

Menurut Widodo, banyak petani di Lampung Tengah yang lebih menyukai budidaya tanaman perkebunan dibanding palawija atau hortikultura. Meskipun jagung dan singkong masih bisa memberi keuntungan, imbuhnya, tak sedikit petani yang mengalihkan lahannya dengan berkebun kelapa sawit, kakao atau karet. Tanaman perkebunan, kata dia, dinilai lebih mudah perawatannya.

"Hasilnya juga lebih menguntungkan. Dengan luas lahan satu hektare, tanaman kakao kalau dirata-rata selama sebulan bisa memberi pemasukan Rp 1,5 juta-2 juta. Beda dengan jagung, apalagi kedelai," ungkap Widodo.

Sejak tahun 1979 sampai sebelum tahun 1990, Lampung pernah berpredikat swasembada kedelai. Tetapi, kondisi tersebut tidak pernah terjadi lagi hingga saat ini.

Kepala Bidang Budidaya Pertanian dan Hortikurtura Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikurtura (DPTPH) Lampung Eko Dyah mengatakan, pada masa tersebut, petani belum banyak alternatif pilihan tanaman. Dan, kedelai menjadi salah satu pilihan tanaman yang ditanam petani saat itu.

"Tetapi sekarang, banyak petani yang sudah beralih, seperti menanam ubi kayu atau jagung. Alasannya, selain karena pasarnya jelas, budidaya yang dilakukan tidak serumit kedelai," papar Eko, Kamis  (12/9).

Meskipun demikian, Eko mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung tetap menyosialisasikan agar petani kembali menanam kedelai. Sebab, kebutuhan kedelai, khususnya untuk produksi tahu dan tempe, masih sangat dibutuhkan.

"Kami akan terus menyosialisasikan supaya petani mau kembali menanam kedelai. Kami tidak bisa memberikan target yang mengharuskan petani menanam sekian. Karena dalam undang-undang budidaya pertanian, tugas kami hanya sebatas memberikan bimbingan teknis dan arahan," jelas Eko.(her/rid)


Anda sedang membaca artikel tentang

Petani Lampung Pilih Tanam Jagung Ketimbang Kedelai

Dengan url

http://lampungposting.blogspot.com/2013/09/petani-lampung-pilih-tanam-jagung.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Petani Lampung Pilih Tanam Jagung Ketimbang Kedelai

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Petani Lampung Pilih Tanam Jagung Ketimbang Kedelai

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger