Tribun Lampung - Jumat, 12 April 2013 11:15 WIB
Laporan Reporter Tribun Lampung Ferika O Romanto
Selain itu, lanjut alumnus FK Malahayati Lampung ini, gejala keluar darah saat berkemih, sulit ereksi/ menahan ereksi, kesulitan buah air besar, dan masalah saluran pencernaan lainnya menjadi bagian dari tanda - tanda penyakit yang dapat diketahui secara dini.
"Ciri lainnya, seperti adanya keluhan yang terjadi terus menerus di bagian punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas dan banyak lainnya. Untuk pengobatannya, bergantung pada tingkat keseriusan kanker yang dialami oleh penderitanya. Langkah terbaik yang dapat dilakukan, dengan konsultasi pada ahlinya (dokter)," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Aldo, langkah paling bijak yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan. Hal ini dapatdengan mencaga pola hidup dengan baik. Misalnya, dengan menghindari konsumsi alkohol, merokok, menjaga badan dari obesitas (kegemukan) dan berolahraga teratur.
Karena penyakit ini sangat erat kaitannya dengan konsumsi makanan, maka untuk menghindarinya bisa dilakukan dengan memakan sayuran. Di antaranya, berupa tomat, brokoli, kedelai dan jenis sayuran lainnya.
Sedangkan untuk penangan atau pengobatannya, dimulai dari proses pengangkatan prostat (prostatektomi) terapi penyinaran, memanipulasi hormon, dan langkas pengobatan medis lainnya.(fer)
TRIBUNLAMPUNG.co.id -
Aldo mengatakan, berdasarkan sejumlah studi medis, pria yang mengalami kebotakan usia muda berisiko lebih tinggi mengalami kanker ini. Tanda - tanda dan gejala umum pria yang mengalami permasalahan pada prostatnya, seperti kesulitan dalam berkemih, nyeri saat berkemih, dan keluar darah saat berkemih.Selain itu, lanjut alumnus FK Malahayati Lampung ini, gejala keluar darah saat berkemih, sulit ereksi/ menahan ereksi, kesulitan buah air besar, dan masalah saluran pencernaan lainnya menjadi bagian dari tanda - tanda penyakit yang dapat diketahui secara dini.
"Ciri lainnya, seperti adanya keluhan yang terjadi terus menerus di bagian punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas dan banyak lainnya. Untuk pengobatannya, bergantung pada tingkat keseriusan kanker yang dialami oleh penderitanya. Langkah terbaik yang dapat dilakukan, dengan konsultasi pada ahlinya (dokter)," ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Aldo, langkah paling bijak yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan. Hal ini dapatdengan mencaga pola hidup dengan baik. Misalnya, dengan menghindari konsumsi alkohol, merokok, menjaga badan dari obesitas (kegemukan) dan berolahraga teratur.
Karena penyakit ini sangat erat kaitannya dengan konsumsi makanan, maka untuk menghindarinya bisa dilakukan dengan memakan sayuran. Di antaranya, berupa tomat, brokoli, kedelai dan jenis sayuran lainnya.
Sedangkan untuk penangan atau pengobatannya, dimulai dari proses pengangkatan prostat (prostatektomi) terapi penyinaran, memanipulasi hormon, dan langkas pengobatan medis lainnya.(fer)
Akses lampung.tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat lampung.tribunnews.com/m
Anda sedang membaca artikel tentang
Kebotakan Dini Berisiko Tinggi Kanker Prostat
Dengan url
http://lampungposting.blogspot.com/2013/04/kebotakan-dini-berisiko-tinggi-kanker.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kebotakan Dini Berisiko Tinggi Kanker Prostat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kebotakan Dini Berisiko Tinggi Kanker Prostat
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar